===== VIVA – Artis penuh sensasi Lucinta Luna telah resmi menjadi tahanan Polda Metro Jaya karena kasus narkoba. Lucinta pun ditempatkan di sel ...
VIVA – Artis penuh sensasi Lucinta Luna telah resmi menjadi tahanan Polda Metro Jaya karena kasus narkoba. Lucinta pun ditempatkan di sel khusus setelah terungkap bahwa Lucinta Luna yang awalnya bernama Muhammad Fatah sudah dinyatakan resmi ganti kelamin tahun lalu.
Lucinta Luna yang baru beberapa hari mendekam di penjara ternyata tetap berusaha memperhatikan penampilannya. Hal ini terungkap dari pengakuan kekasih Lucinta Luna, Abash saat diwawancara oleh Feni Rose.
Wawancara Feni Rose dan Abash diunggah di akun Instagram rumpi_ttv. Saat itu Abash mengungkapkan banyak barang yang diminta oleh Lucinta untuk dibawakan ke penjara. Dari sekian banyak permintaan yang dituliskan di selembar kertas oleh Lucinta Luna, ada satu permintaan yang mengejutkan. Di situ tertulis "ngutang."
Saat membacakan daftar permintaan Lucinta Luna, Feni Rose terkejut.
"Gunting kuku, soflens no 8 warna kuning dan hitam, bedak, semua wig, body lotion, camilan, kuteks, mukena, sajadah, jam tangan. Apa nih, ngutang?" kata Feni Rose terkejut.
Abash pun menjelaskan, bahwa saat pertama kali masuk penjara, Lucinta Luna tidak membawa uang. Untuk memenuhi segala kebutuhannya selama di penjara, Lucinta pun sempat meminjam uang pada rekan di penjara.
Lihat Juga
"Iya ada utang Rp300 ribu, baru masuk kan enggak pegang uang sama sekali jadi ngutang dulu buat ini itu," kata Abash.
Dikutip dari laman VIVAnews, Lucinta Luna ditangkap polisi karena mengonsumsi narkotika dan obat-obatan. Kepada penyidik, artis transgender itu mengaku mengonsumsi obat penenang golongan psikotropika, tramadol dan riklona, karena depresi. Lucinta pun mengaku, menggunakan narkoba karena depresi sering dibully.
"Pengakuan awal yang bersangkutan memakai lima bulan untuk menghilangkan depresi. Dia konsultasi ke salah satu dokter pribadi minta obat tidur," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri, Rabu, 12 Februari 2020.
{socmed_id:49208}}
